The Tang Dynasty at the Metropolitan Museum of Art.The Tang Dynasty, Minnesota State University Emuseum.Li Yuan pengahabisan turun tahta dan bertindak sebagai Taishang Huang (mantan kaisar). Pada tahun 626, pecah insiden Gerbang Xuanwu yang dimana Li Jiancheng dan Li Yuanji dibunuh oleh Li Shimin. Setelah Dinasti Tang sukses menaklukkan para pemimpin pemberontak pasca runtuhnya Sui dan suku-suku barbar di utara Cina, persaingan dan perseteruan selang Li Jiancheng dan Li Shimin mencuat ke permukaan. Setelah berdirinya Dinasti Tang, Kaisar Gaozu memerintahkan putranya Li Jiancheng, Li Shimin dan putrinya, Putri Pingyang untuk menaklukkan Cina utara yang waktu itu sedang dikuasai oleh para pemimpin pemberontak dan suku-suku barbar. Li Jiancheng sebagai anak sulung ditunjuk sebagai putra mahkota, Li Shimin ditinggikan sebagai Pangeran Qin, Li Xuanba mati muda sedangkan Li Yuanji digelari sebagai Pangeran Qi. Saat iu, Kaisar Gaozu mempunyai 4 putra dewasa, Li Jiancheng, Li Shimin, Li Xuanba dan Li Yuanji. Ibukota Tang ditetapkan di Daxing, yang pengahabisan diganti namanya dijadikan Chang'an. Li Yuan pengahabisan mendirikan Dinasti Tang dan mengangkat diri sebagai kaisar dengan gelar Kaisar Tang Gaozu. 2 bulan pengahabisan, Li Yuan memaksa Kaisar Gong turun tahta dan menyerahkan kekuasaan kepadanya. Kaisar Yang terbunuh di Jiangdu pada bulan Maret 618. Sesaat pengahabisan dia memaklumkan dirinya sebagai Pangeran Tang. Dia pengahabisan mengangkat Yang You sebagai kaisar dengan gelar Kaisar Gong dari Sui dan mengangkat diri sebagai perdana menteri. Tahun 617, penguasa Taiyuan (sekarang Taiyuan, Shanxi), Li Yuan melancarkan pemberontakan dan pada bulan November tahun itu pula, Li Yuan sukses merebut ibukota Sui, Daxing. Penghujung Dinasti Sui, Kaisar Yang yang lalim dan usaha agresi ke Koguryo gagal untuk ketiga kalinya menyebabkan pemberontakan berkobar di semua negeri. Zhu Quanzhong mengambilalih kekuasaan yang akhir sekali pemerintahan TangÄinasti Tang digantikan oleh Dinasti Zhou kedua (16 Oktober 690 - 3 Maret 705) ketika Kaisar wanita Wu Zetian merebut takhta kekuasaan. Thus, both of these have an effect on the less efficient and less effective enforcement of intellectual property rights in China.Buddha, Tao, Konfusianisme, Keyakinan tradisional Cina In the norms of Confucianism adopted by this Chinese society, do not prohibit the existence of counterfeiting due to counterfeiting is something that does not violate the norm. And the norm adopted by the Chinese community is Confucianism which later can affect the counterfeiting in China. The results of this study indicate that in the regime of Hu Jintao, a change in the role of new identity in China is a capitalist communist who will create a policy that gave birth shanzhai in China. This study uses the theory of constructivism, which draws conclusions and from the data collected in the field. This study also provides an overview of the factors that affect the persistence of counterfeiting or shanzhai in China. This study aims to determine the persistence of counterfeiting in China which is also called shanzhai in Hu Jintao regime.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |